Jayapura, (14/03), Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen
G.Siahaan, menutup Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD Tahap I
TA. 2014, pada 14 Maret 2015, bertempat di Lapangan Pancasila Rindam
XVII/Cenderawasih. Jumlah peserta didik Dikmaba TNI-AD Tahap I TA. 2014
adalah 149 Orang dan yang berhasil LULUS sebanyak 146 Orang, sedangkan
Tiga (3) Orang dinyatakan Tidak Lulus dikarenakan Dua (2) Orang
meninggalkan pendidikan tanpa ijin dan Satu Orang karena sakit. Dari
Seratus Empat Puluh Enam (146) orang siswa yang berhasil lulus Lima
Puluh Persent (50 %) merupakan Putra Daerah asli Papua. Tujuan
pendidikan ini adalah membentuk prajurit siswa calon Bintara menjadi
Bintara TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta
Marga, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan
Bintara serta jasmani yang samapta.
Dalam amanatnya Pangdam menyampaikan dengan dilaksanakannya
penutupan Dikmaba TNI-AD Tahap I TA. 2014 serta pelantikan dan
penyumpahan, maka secara resmi 146 orang mantan siswa telah menjadi
prajurit TNI Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Dua (Serda). Atas nama
seluruh keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih Pangdam mengucapkan ’’Selamat’’
atas perubahan status kalian dari sipil menjadi Militer. Sebagai
Komandan setingkat Regu, memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup
berat, sesuai dengan perannya selaku tulang punggung satuan dan pengawas
terdepan bagi Tamtama. Seorang Bintara harus memiliki kemampuan teknis
dan taktis militer serta pengetahuan yang lebih dari Tamtama. Selain
itu, seorang Bintara menjadi panutan maupun teladan bagi anggotanya,
baik dalam melaksanakan tugas maupun sikap perilaku kehidupan
sehari-hari. Oleh karenanya, penting untuk selalu membekali diri dengan
disiplin dan loyalitas kepada pimpinan, kepada rekan maupun kepada
sesama anggota. Tanamkan didada landasan moral dan etika keprajuritan
seperti Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan wajib TNI. Jalani
kehidupan sebagai prajurit dengan selalu mengindahkan aturan hukum,
etika pergaulan dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat,
serta hindari perbuatan tercela. Jiwailah dalam setiap pelaksanaan
tugas, sesanti Pataka Kodam ”Ksatria Pelindung Rakyat” yang
mengandung makna, prajurit Kodam XVII/Cenderawasih adalah Ksatria yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, membela kejujuran, kebenaran dan
keadilan dalam upaya melindungi seluruh rakyat di wilayah Kodam
XVII/Cenderawasih. Apabila berpedoman kepada hal tersebut di atas, maka
akan selalu mendapat simpati di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pangdam mengharapkan kepada para Bintara yang baru dilantik, dengan
berbagai ilmu pengetahuan dan pelatihan yang telah didapat selama
mengikuti pendidikan di Rindam XVII/Cenderawasih, pada hakekatnya
merupakan dasar-dasar ilmu kemiliteran yang hanya untuk membentuk
kepribadian dan karakter seorang prajurit TNI, artinya untuk lebih
memantapkan keterampilan dan pengetahuan prajurit, maka para Bintara
akan mengikuti pendidikan lanjutan Tahap II sesuai dengan kecabangan
masing-masing. untuk itu, apa yang telah diperoleh selama mengikuti
pendidikan tahap I agar dijadikan bekal awal yang tidak boleh
ditinggalkan dalam melanjutkan pendidikan tahap II. Siapkan diri dengan
baik, khususnya kesehatan, fisik dan mental guna mengikuti pendidikan
lanjutan sesuai kecabangan masing-masing, dan teruslah berusaha
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan
dasar, agar kelak menjadi prajurit TNI yang profesional dan dapat
dibanggakan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danlantamal-X, Danlanud
Jayapura, pejabat teras Polda Papua, Bupati Kabupaten Jayapura, pengurus
Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih, para
Asisten, Kabalak, serta Keluarga mantan Siswa Dikmaba TNI-AD dan Tamu
undangan lainnya. (Pendam)
Autentikasi : TPR